REPUBLIKA.CO.ID, REJANGLEBONG -- Wahana bermain air atau water boom di lokasi wisata Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, berhenti beroperasi. Padahal, proyek senilai Rp 1,5 miliar itu sudah dibangun sejak 2013 dan diresmikan 25 Juni 2014.
Water boom itu terletak di Kelurahan Tunas Harapan Kecamatan Curup Utara dan berhadapan dengan objek wisata Danau Bermanei. Tempat wisata itu dibangun dengan sumber pembiayaan dari program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perkotaan (PNPM-MP) 2013. Sayangnya, baru buka satu bulan kemudian tidak beroperasi lagi.
Kordinator kota PNPM-MP Rejanglebong, Daditama, saat ditemui di Pemkab Rejanglebong, Kamis (7/5) mengaku akan berkoordinasi dengan Camat Kecamatan Curup Utara dan Kades Tunas Harapan, guna mencari tahu permasalahan terhentinya operasi water boom. Sebab, pembangunannya menelan biaya yang cukup besar.
"Sangat disayangkan kalau tidak difungsikan, karena pada pembangunannya kami hanya bertindak sebagai perencana sedangkan untuk penyediaan lahan serta pengelolaannya dilakukan oleh Badan Keswadayaan Masyarakat Desa Tunas Harapan," katanya.
Awalnya pembangunan water boom itu bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat, serta mendukung kawasan wisata Danau Bermanei yang posisinya berseberangan jalan. Pengelolaan wahana bermain air itu sepenuhnya dilakukan oleh BKM Desa Tunas Harapan dengan sistem bagi hasil dengan persentase 45 persen untuk BKM, 30 persen untuk pemilik lahan, 15 persen untuk pemeliharaan dan 10 persen untuk kelembagaan.
Water boom Tunas Harapan itu, kata dia, pada awalnya sempat beroperasi selama satu bulan terhitung peresmiannya oleh Bupati Suherman pada 25 Juni 2014, dimana dari operasional satu bulan ini dana yang masuk mencapai Rp 15 juta.
Namun tidak diketahui penyebabnya kemudian operasionalnya terhenti sampai sekarang. Untuk itu, dia berharap, nantinya pengelolaan water boom ini dapat berjalan sesuai dengan perencanaan sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat serta menunjang kawasan wisata Danau Bermanei dalam program revitalisasi kawasan wisata yang dimiliki daerah itu.