Kamis 07 May 2015 14:08 WIB

Kondom dan Pil KB Betebaran di Markas Bisnis Penipuan Online

Rep: C15/ Red: Ilham
Kondom (ilustrasi)
Foto: IST
Kondom (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PASAR MINGGU -- Selain membongkar sindikat, penggeledahan rumah mewah nomor 44 yang dijadikan markas penipuan online juga ditemukan banyak kondom dan pil KB. Selain melakukan penipuan, diduga kuat mereka saling berhubungan selayaknya suami istri dan melakukan pesta di dalam rumah tersebut.

"Mereka sepertinya juga melakukan hubungan seks dan sering mengadakan party, itu banyak busa peredam suara," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan ditemui Republika di TKP, Kamis (7/5).

Ia mengatakan, kondom dan pil kb itu ditemukan berserakan di sebuah kamar. Selain itu, banyak ditemukan botol dan kaleng bir serta kaset musik berbahasa mandarin.

Di kamar lantai dua rumah itu ditemukan satu kardus berisi kondom dan pil KB. Pada sisi kamar bawah tempat mereka biasa tidur juga ditemukan banyak kondom bekas pakai dan beberapa strip pil KB yang sudah kosong.

Kondisi rumah yang kumuh dan berantakan banyak berserakan botol Coca-Cola dan kaleng bir. Selain itu, sebelum penggeledahan tampak banyak kardus makanan cepat saji bergeletakan di setiap sudut rumah.

Beberapa bahan peredam suara tertempel pada setiap dinding kaca rumah. Herry menduga, peredam tersebut selain untuk meredam suara telepon yang kerap berdering juga untuk meredam suara musik dari pengeras suara.

Hingga kini, Polda Metro Jaya masih akan melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka WN Cina tersebut. Selain itu, mereka berusaha mengungkap siapa otak di balik bisnis penipuan online ini. Polda Metro Jaya akan bekerja sama dengan Interpol China untuk mengungkap kasus ini.

Saat ini 33 WN Cina tersebut diamankan oleh Polda Metro Jaya di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan. Selain untuk dimintai keterangan, para WN Cina ini akan dikenakan hukuman deportasi dan masuk dalam daftar pencekalan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement