REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pengelola Bandara Supadio Pontianak mempersiapkan terminal kedatangan yang hingga saat ini masih tahap penyelesaian pekerjaan untuk angkutan arus mudik dan balik Lebaran 2015.
"Mudah-mudahan menjelang Lebaran 2015, terminal kedatangan baru Bandara Supadio sudah bisa digunakan, sehingga bisa menampung lonjakan penumpang," kata General Manajer PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak, Chandra Dista Wiradi di Pontianak, Kamis (7/5).
Ia menjelaskan terminal kedatangan baru tersebut memang sempat diresmikan, tetapi sekarang belum bisa digunakan karena masih tahap pengerjaan.
Chandra memperkirakan arus mudik Lebaran 2015 baru akan terjadi sekitar H-7, dan puncaknya pada H-3 hingga H-2 Lebaran. "Kami memperkirakan akan ada peningkatan penumpang hingga lima persen dibanding Lebaran tahun lalu," ujarnya.
Tetapi kalau dibanding hari biasanya, akan ada peningkatan hingga 20 persen, dari hari biasa sekitar 3.600 orang yang berangkat dan datang, kemudian mengalami peningkatan hingga sekitar 4.500 hingga 5 ribu penumpang/harinya, katanya Chandra.
Menurut dia, pihaknya bersama maskapai penerbangan akan bersama-sama dalam memberikan pelayanan yang terbaik terhadap penumpang yang akan melakukan mudik dan balik Lebaran 2015.
"Selain itu, kami juga akan membuat posko Lebaran kerja sama dengan instansi terkait. Posko Lebaran itu dibuat untuk memberikan pelayanan, keamanan dan kenyamanan kepada para penumpang," ujarnya.
Angkasa Pura II Pontianak saat ini juga sudah mempersiapkan para stafnya dalam memberikan pelayanan yang maksimal, sehingga pada hari H-nya tidak ada lagi keluhan dari penumpang, kata Chandra.
Terkait penambahan penerbangan dari delapan maskapai yang melayani jasa angkutan di Bandara Supadio. "Biasanya mereka (maskapai penerbangan) baru akan melakukan penambahan satu minggu menjelang Lebaran, yang jumlahnya bisa sampai lima sampai enam penerbangan," katanya.
Terminal penumpang Bandara Supadio yang baru itu seluas 13.000 meter persegi dari rencana pembangunan seluas 32.000 meter persegi yang masih tahap pengerjaan, sehingga akan mampu menampung sekitar 3,2 juta penumpang/tahun, dengan perkiraan pembiayaan sekitar Rp 390 miliar.