Kamis 07 May 2015 14:42 WIB
Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Tabrakan antara pesawat dan burung menjadi insiden tertinggi dalam industri penerbangan di Australia. Meski jarang menyebabkan bahaya, tetapi tabrakan menjadi masalah yang serius.
Jumlah insiden tercatat mencapai 2000 kasus pertahun, atau sekitar empat kasus setiap harinya. Hal ini banyak merugikan industri penerbangan Australia. Beberapa bagian pesawat mengalami kerusakan, dan terganggunya jadwal penerbangan untuk memperbaiki bagian yang rusak. Nilai kerugian bisa mencapai $1,5 atau Rp 15 triliun pertahunnya.
Ahli biologis Martin Ziviani mengatakan sengat penting mengetahui jenis burung, karena tiap jenisnya menyebabkan kerusakan yang berbeda. Dengan mengetahui jenis burung, mereka bisa fokus pada burung yang menyebabkan masalah dan membuat strategi untuk mengatasinya.
22 persen dari burung jenis ibis putih menjadi penyebab kerusakan pada tubuh pesawat terbang. Untuk menanggulangi ancaman burung, sebuah program dilakukan di sekitar bandara di Australia. Salah satunya adalah dengan memindahkan sarang burung ke tempat yang lebih jauh dari bandara.
Video Editor & Narator: Casilda Amilah