REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto berharap terpampangnya gambar mata satu dan simbol segitiga di kafe milik putra Jokowi Gibran Rakabuming Raka hanya keisengan putra sulung orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Dia juga berharap segera ada peringatan kepada Gibran bahwa lambang tersebut bukan hanya sekedar lambang. Lebih jauh dari itu, lambang tersebut memiliki makna yang sensitif bagi umat Islam.
“Semoga ini tidak mencerminkan apa-apa. Hanya keisengan anak muda,” kata dia kepada Republika, Kamis (07/05).
Mengingat banyaknya generasi muda yang bergaya dengan lambang dajjal tersebut, menurut Ismail, perlu adanya edukasi agar mereka tidak sampai terjerumus dan mengikuti Zionist. Mereka juga harusnya bisa mengekspresikan kreatifitas mereka ke arah yang fositif dan bukan malah menimbulkan masalah.
Tapi yang dikhawatirkan adalah bukan sekedar iseng, tetapi dia (Gibran) paham sejak awal apa makna dari lambang tersebut.
"Seandainya itu terjadi, patut disayangkan seorang anak presiden sampai begitu rupa,” tambah dia.
Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka mendapat sorotan di lini masa. Itu setelah terpampang gambar mata satu dan simbol segitiga di kafe miliknya yang bernama Markobar. Kafe yang merupakan kependekan dari Martabak Kottabarat tersebut, berada di sebelah barat Solo Grand Mall.
Hanya saja, tempat usaha Gibran tersebut mencuat setelah sebuah foto yang diidentikkan sebagai simbol organisasi Freemason terpampang di salah satu sudut kafe. Di samping itu, terdapat tulisan 'Yes You Can'.