REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Anggota DPR RI asal Aceh HM Nasir Djamil menyatakan kisruh sepak bola Indonesia menyusul dibekukannya seluruh kompetisi harus segera dituntaskan.
"Kami prihatin dengan kisruh ini akibat dihentikannya semua kompetisi sepak bola di negara ini. Indonesia darurat sepak bola dan kisruh ini harus dituntaskan," ungkap HM Nasir Djamil di Banda Aceh, Kamis (7/5).
Dihentikannya kompetisi sepak bola di Indonesia itu setelah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) membekukan kepengurusan PSSI Pusat. Seharusnya, penghentian kompetisi tidak boleh terjadi, kata dia.
Menurut HM Nasir Djamil, Menpora harus mencabut pembekuan kepengurusan PSSI Pusat dan memberikan kewenangan kepada PSSI menggelar kompetisi sepak bola di Indonesia.
"Saya di Aceh mendengarkan keluhan klub dan pengurus PSSI daerah. Mereka menyesalkan sikap Menporan dan hanya patuh dengan keputusan PSSI," ungkap politisi PKS tersebut.
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS itu mengatakan dirinya akan menyurati pimpinan dewan dan meminta komisi mitra kerja Menpora memanggil yang bersangkutan untuk didengar penjelasannya terkait kisruh sepak bola Tanah Air.
"Masalah ini harus jelas. Sebab, dihentikannya kompetisi oleh PSSI membuat sejumlah klub di Aceh mengalami kerugian. Padahal, mereka ikut berkompetisi bukan mencari untung, tetapi prestasi," kata HM Nasir Djamil.
Mantan anggota DPR Aceh ini mengingatkan PSSI dan Menpora agar kisruh ini tidak sampai membuat FIFA, federasi sepak bola dunia, mengeluarkan sanksi kepada Indonesia.
"Kalau sanksi diberikan, yang malu rakyat Indonesia. Sanksi ini bukan masalah hukumannya, tetapi sanki ini membuat kita malu bahwa kita tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri," cetus HM Nasir Djamil.