REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Sri Budi Eko Wardhani mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono seharusnya tahu masa waktu dirinya harus mundur dari pencalonan ketua umum. Menurutnya SBY seharusnya menjabat posisi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat bukan ketua umum.
"Menurut saya SBY tidak harus menjabat ketua umum, bisa menjadi ketua dewan pembina partai saja. Dengan cara itu, ia bisa tetap mengkampanyekan dan mengontrol kepentingan partai," katanya kepada ROL, Kamis (7/5).
Apalagi SBY dinilainya sebagai sosok yang bisa membawa kebaikan bagi partai yang akan menggelar kongres pada 11-13 Mei ke depannya. Pasalnya, partai ini sempat memegang kekuasaan politik era SBY menjabat presiden sehingga membuat internalnya jadi tidak kuat.
Terbukti dengan banyaknya kader yang ternyata terbukti korupsi. Peran SBY sebagai pembina dirasanya bisa membuat Demokrat lebih maju dari sisi internal.
Untuk menegakkan nilai demokrasi dalam partai, SBY harus melihat bahwa kadernya yang lain juga memiliki hak. Masih ada Marzuki Alie dan Mubarak ataupun tokoh lain dalam partai yang memiliki integritas memajukan Demokrat baik sisi internal ataupun eksternal.
Menurutnya, untuk menjaga demokrasi partai SBY lebih baik melakukan transisi kekuasaan dengan jalan bukan menjadi ketua umum. Walaupun begitu, ia menilai dukungan untuk SBY tidak terbendung. Para kader baik pusat maupun daerah sebagian besar mendukung Presiden Indonesia ke-6 itu menjadi orang nomor satu di partai.