Kamis 07 May 2015 23:47 WIB

Ini Target BNI untuk Penyaluran Kredit Sektor Kelautan dan Perikanan

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
BNI
Foto: ,
BNI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menargetkan penyaluran kredit ke sektor keluatan dan perikanan mencapai Rp 1 triliun per tahun mulai 2015. Sebelumnya, BNI menyalurkan kredit rata-rata sebesar Rp 300 miliar per tahun pada sektor tersebut.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, BNI telah menyalurkan kredit ke sektor Kemaritiman dengan posisi outstanding sebesar Rp 8,7 triliun per Desember 2014. Khusus untuk sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu bagian dari Subsektor Kemaritiman, BNI menyalurkan pembiayaan Rp 1,054 triliun atau 12,1 persen dari total outstanding di sektor Kemaritiman.

"Pada tahun 2015, BNI berkomitmen menyalurkan Rp 1 triliun di sektor Kelautan dan Perikanan. Artinya ada pertumbuhan 300 persen," jelas Achmad Baiquni dalam acara peluncuran program Jaring di kantor pusat OJK Jakarta, Kamis (7/5).

Achmad Baiquni memandang sektor kelautan dan perikanan sangat prospektif, namun belum tergarap secara optimal. Dia memandang Program JARING yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan membantu BNI dalam percepatan pembiayaan ke sektor Kelautan dan Perikanan.

Menurutnya, dengan adanya ketersediaan data yang relevan dengan sektor jasa keuangan, regulasi, sosialisasi yang bergerak di Maritim, BNI merasakan telah tepat dalam target sasaran jangka pendek. BNI akan manfaatkan peluang secara optimal serta data informasi dan memanajemen risiko, mengimplementasikan alternatif segi pembiayaan, untuk dapat melayani sektor keuangan sesuai kebutuhan, dan regulasi aspek government.

Achmad Baiquni menambahkan, dengan adanya Program JARING yang diluncurkan OJK, BNI optimis adanya percepatan dalam pembiayaan ke sektor Kelautan dan Perikanan. Program JARING akan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan perbankan mulai dari penangkapan ikan hingga mata rantai perdagangan hasil laut. Hal itu juga didukung oleh jaringan outlet BNI yang luas baik di dalam negeri maupun luar negeri serta Program Kemitraan Terpadu melalui Skema pembiayaan Kredit Kemitraan, dan Kredit Usaha Kecil dan Menengah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement