Jumat 08 May 2015 14:00 WIB

Ahok: Sopir Kopaja tak Perlu Kebut-Kebutan di Jalan

Rep: c11/ Red: Bilal Ramadhan
Bus Kopaja menaikan penumpang sembarangan di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (7/4).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bus Kopaja menaikan penumpang sembarangan di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (7/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ingin mengajak sopir Kopaja berkerja bersama bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Jakarta. Untuk itu, sopir Kopaja dapat gaji dengan baik dan tak perlu ugal-ugalan saat mengendarai bus.

"Kalau sopir yang mau jujur dan baik yah kerja sama kita. Anda ga usah kebut-kebutan di jalan, kerja sama kita nanti yang udah beberapa kali putaran, bisa istirahat dulu," kata Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota Jakarta, Jumat (8/5).

Ia melanjutkan saat ini memang banyak sopir Kopaja yang mengendarai dengan kecepatan maksimal. Padahal jika bekerja bersama dengan Pemprov, nantinya supir akan digaji dengan baik. Ahok mengatakan untuk supir bus gandeng bisa digaji hingga Rp 3,5 juta, untuk bus yang single gajinya bisa mencapai Rp 2-2,5 juta.

Akan tetapi untuk saat ini bus memang belum banyak dimiliki Pemprov. Ke depan ia memang berencana untuk menyingkirkan bus ukuran sedang seperti Kopaja. Namun untuk yang baru dibeli, ia tidak mempermasalahkannya.

Ahok juga akan mencabut izin bagi Kopaja yang berjalan dengan ugal-ugalan. Untuk saat ini Pemprov masih terkendala dengan jumlah bus yang masih terbatas. "Tunggu bus cukup dulu nanti baru kita akan cabut trayeknya. Sekarang in ikan kita ditekan karena gak ada bus, dan itu kebobrokan Pemda. Masa Pemda ditekan-tekan dari Organda (Organisasi Gabungan Pengusaha Angkutan Darat)," tegasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement