Ahad 10 May 2015 13:44 WIB

Tingkat Hunian Hotel di Perth Menurun

Red:
Hotel mewan di Perth.
Foto: abc news
Hotel mewan di Perth.

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Jumlah kamar hotel yang tidak terisi di Ibu Kota Australia Barat, Perth semakin banyak dengan 'boom' di bidang pertambangan di sana semakin lesu.

Angka paling baru yang dikeluarkan oleh Badan Pariwisata Australia Barat (Tourism WA) menunjukkan bahwa 17,6 persen kamar di hotel tidak berpenghuni, angka tertinggi sejak tahun 2010.

Tingkat hunian juga turun 3,1 persen dibandingkan sama yang sama tahun lalu. Setelah melakukan survei terhadap 50 hotel di kota tersebut, Direktur Asosiasi Hotel Australia Bradley Woods mengatakan hal yang sama.

Dia mengatakan Perth sangat berbeda jauh dengan keadaan di tahun 2012 dimana saat itu susah sekali mencari kamar hotel. "Puncaknya terjadi 18  bulan lalu, dan sejak itu terus menurun bagi hotel bintang tiga, empat dan lima, penurunan sekitar 10 persen," katanya baru-baru ini.

"Yang terjadi adalah ketika terjadi puncak booming bidang pertambangan di Australia Barat, besar sekali permintaan dari berbagai perusahaan besar untuk akomodasi di Perth."

"Ini meningkatkan permintaan dan harga akomodasi."

"Sekarang yang terjadi adalah kombinasi kunjungan turis, pertemuan/rapat perusahaan, konprensi dan pariwisata bisnis."

Sementara itu, dalam beberapa tahun mendatang, sekitar 2.000 sampai 2.500 kamar hotel baru akan tersedia di Perth, dengan adanya beberapa proyek besar yang sedang berlangsung.

Woods mengatakan hal tersebut merupakan berita bagus, sepanjang terlalu besarnya pasok bukan masalah.

"Ini bagus sepanjang pemerintah negara bagian melakukan apa yang dilakukan negara bagian lain yaitu menanamkan modal dan kegiatan lebih banyak di bidang pemasaran, dan mempromosikan Australia Barat sebagai pusat kunjungan turis dan bisnis." kata Woods.

Direktur Komersial Collier International Ian Mickle menyampaikan rasa optimismenya mengenai masa depan sektor perhotelan di Perth. "Secara keseluruhan, tingkat hunian hotel tidak banyak berubah, meskipun ada pelambatan pertumbuhan ekonomi di beberapa sektor." katanya.

Mickle juga tidak khawatir akan adanya ketersediaan kamar hotel yang terlalu banyak.

"Kunjungan turis domestik ke Australia Barat naik 20 persen. Kunjungan dari luar negeri juga naik, terutama dari China. Ada peningkatan besar dari sektor tersebut."

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement