Jumat 08 May 2015 14:32 WIB

Zulkifli: Pimpinan Parpol Berkumpul Harus Jadi Tradisi

Rep: Agus Raharjo/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri) memberikan sambutannya dalam penutupan Rakernas I PAN d Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (7/5). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri) memberikan sambutannya dalam penutupan Rakernas I PAN d Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (7/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelantikan pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) menghadirkan pemandangan menarik. Seluruh pimpinan partai politik hadir dalam satu forum secara bersama. Tidak membedakan perseteruan Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengatakan, komunikasi dan silaturahim antar pimpinan parpol harus tetap berjalan. Meskipun masing-masing memiliki pandangan maupun sikap politik yang berbeda-beda.

Menurutnya, adanya partai politik adalah untuk mencari yang terbaik bagi bangsa dan rakyat Indonesia. Jadi, jangan membuat pimpinan parpol saling bermusuhan karena perbedaan sikap politik. Persahabatan dan silaturahim harus terus berjalan.

"Itulah yang harus kita tradisikan," kata Zulkifli Hasan pada Republika usai menutup rakernas PAN, di Jakarta, Kamis (7/5).

Zulkifli menambahkan, PAN siap menjadi inisiator dalam silaturahim antar pimpinan parpol di Indonesia. Menurut ketua MPR RI ini, selama ini PAN sudah menunjukkan sikapnya dengan selalu bersikap dalam politik kebangsaan. Sikap politik jangka panjang untuk membela kepentingan rakyat.

Jangan sampai, imbuh dia, politik hanya bertujuan jangka pendek. Yaitu, hanya mementingkan kelompok atau golongannya sendiri. Kalau hal itu yang dilakukan, artinya politik parpol itu mengalami kemunduran. Kejadian berkumpulnya seluruh pimpinan parpol di acara PAN menjadi kali pertama pembesar parpol negeri ini berada dalam satu forum.

"Alhamdulillah pimpinan parpol kita negarawan kalau ada yang koordinir, mengajak bisa kan," kata Zulkifli.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement