Sabtu 09 May 2015 06:36 WIB

Presiden Afghanistan: Jika Alqaidah Itu Windows1, Maka ISIS Windows5

Pemimpin ISIS  Abu Bakr al-Baghdadi.
Foto: Reuters
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pertempuran sengit telah berkecamuk di sekitar kota Afghanistan utara, tepatnya di provinsi Kunduz, beberapa minggu terakhir. Kondisi pelik membuat sejumlah akses dari dan menuju bandara terlalu berbahaya bagi penerbangan komersial. Ibukota provinsi berada dalam bahaya untuk pertama kalinya sejak sejak penggulingan Taliban pada 2001.

Mohammed Omer Safi, gubernur provinsi Kunduz, menyebut bahwa serangan merupakan bagian dari kombinasi pejuang Taliban dan ISIS. Dia mengklaim banyak pasukan asing, termasuk beberapa wanita dari Chechnya juga terlihat. Safi menyebut telah berubah warna bendera putih Taliban menjadi bendera hitam ISIS.

"Pejuang ISIS terlihat memberikan pelatihan dan mendukung para pejuang Taliban lokal untuk meningkatkan kekuatan mereka ... dalam perjuangan melawan pemerintah Afghanistan," kata juru bicara gubernur Abdul Wadood Wahidi, dilansir Daily Star, Jumat (8/5).

Dilansir BBC, Jumat (8/5), di Kunduz, dua organisasi tersebut menyatukan perbedaan mereka. ISIS berkolaborasi dengan Taliban. Kelompok-kelompok itu disebut-sebut akan mencoba untuk membangun tempat-tempat suci baru di daerah pegunungan timur laut Afghanistan.

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani telah memperingatkan bahwa ISIS merupakan ancaman serius bagi keamanan regional. Ia memperingatkan bahwa kelompok itu lebih mematikan dari Alqaidah.

"Dengan semua permintaan maaf kepada Microsoft, jika Alqaidah adalah Windows1, Daesh (ISIS) adalah Windows5," katanya kepada wartawan baru-baru ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement