REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN Pelindo II berencana langsung menggarap beberapa proyek pelabuhan baru di Indonesia. Ini setelah mereka mendapat dana obligasi senilai 1,6 miliar dollar atau setara Rp 20,8 triliun.
Direktur keuangan Pelindo II, Orias P Moedak menyatakan dana sebesar Rp 20,8 triliun akan dipergunakan secara efektif untuk pembangunan infrastruktur pelabuhan baru. Ini sebagai upaya untuk mendorong pengembangan sistem logistik nasional. "Target pembangunan titiknya yakni di Kijing Kalimantan Barat, Sorong Papua Barat, dan New Priok," kata dia, Jumat (8/5).
Dia menambahkan perincian dari dana tersebut yakni Rp 8 triliun untuk New Priok, Rp 7 triliun untuk Sorong dan Kijing, lalu Rp 5,8 untuk proyek Cikarang Bekasi Laut (CBL) dan beberapa proyek lainnya. Dia menyatakan anggaran ini akan habis dipakai hingga kuartal 1 tahun 2017. "Kita gerak cepat agar investor bisa langsung melihat program pembangunan kita," kata dia.
Orias menyatakan alasan kenapa investor mau memberikan pinjaman pada Pelindo II. Sebab, kata dia, mereka melihat program yang ditawarkan Pelindo II sejalan dengan apa yang diwacanakan Jokowi terkait poros maritim. Mereka melihat proyek pembangunan pelabuhan di Indonesia akan cerah di masa depan.