REPUBLIKA.CO.ID, -- Di tengah berbagai film seperti Furious 7, Avengers: Age of Ultron dan 50 Shades of Grey terdapat satu film berbeda yang tak kalah mencuri perhatian.
Berbeda dengan Furious 7 yang kental dengan balap-balapan, Avengers yang penuh superhero atau 50 Shades of Grey yang membuat "ser-seran", ada kisah klasik yang digarap dalam bentuk live-action oleh Disney, Cinderella.
Dilansir dari Cinemablend, Sabtu (9/5), sejak dirilis pada 13 Maret film tersebut telah meraup keuntungan sebesar 502.4 juta dolar AS di seluruh dunia. Secara global Cinderella menempati posisi penjualan tertinggi di nomer 4, tepat di belakang Avengers: Age of Ultron, Furious 7, dan Fifty Shades of Grey.
Menggunakan formula cerita yang tepat, membuktikan film ini dapat diterima dengan baik oleh seluruh penggemar.
Keberhasilan Cinderella ini dipercaya akan memperkuat posisi Disney, yang telah memiliki rencana pembuatan film dengan latar dongeng. Di tahun 2017 nanti Disney akan mengangkat kisah klasik "Beauty and the Beast". Dengan deretan nama pemeran seperti Emma Watson, Dan Stevens, Luke Evans, Kevin Kline dan Josh Gad, akan menjadi perpaduan yang tangguh dari bakat dramatis dan komedi.
Bagaimanapun, semua itu hanyalah awal dari puncak gunung es waralaba Disney. Masih banyak lagi adaptasi kisah klasik yang akan dibuat oleh Disney seperti Dumbo, Pinocchio dan Mulan dalam karya-karya visual.
Tentu saja, dapat dikatakan bahwa Disney bermain aman dalam hal alur cerita. Namun, setidaknya dalam kasus Cinderella, mereka juga membuktikan bahwa ada tempat di pasar untuk film ramah keluarga.
Bahkan rencananya, film Cinderella sendiri akan memiliki sequel yang berjudul "Cinderella 2: Wicked Deadmother".