REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan ungkapan bela sungkawa atas kecelakaan helikopter yang mengangkut diplomat asing, termasuk dari Indonesia, di Pakistan.
"Kita berduka cita atas kecelakaan tersebut, apalagi termasuk Ibu Dubes kita meninggal dunia. Tentu yang namanya kecelakaan, kita pasti berdoa," kata Wapres usai menghadiri "Donor 1.000 Kantong Darah dari Tuna Netra" di Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/5).
Wapres telah menerima laporan, baik dari jajarannya maupun dari Pakistan, terkait kecelakaan tersebut. Menurut Kalla, berdasarkan informasi yang diterimanya, kecelakaan itu bukan disebabkan oleh serangan dari kelompok Taliban.
"Sudah (dikonfirmasi) kalau itu tidak (ditembak oleh Taliban). Pakistan mengatakan melalui Menlu-nya bahwa itu tidak demikian," katanya.
Sementara itu, Atase Pertahanan Pakistan untuk Indonesia Kolonel Muhammad Shahid Siddeeq kepada Antara di Jakarta juga menyampaikan ungkapan bela sungkawa atas kecelakaan tersebut.
"Innalillahi wa innailahirajiun, kami turut berduka atas meninggalnya istri dubes RI untuk Pakistan yang menjadi kecelakaan helikopeter tersebut," kata Siddeeq.
Dia mengatakan saat ini Pemerintah Pakistan sedang menyelidiki penyebab kecelakaan helikopter yang mengangkut rombongan tamu diplomat asing di Pakistan.
Satu, dari empat helikopter yang mengangkut rombongan diplomat di Pakistan, mengalami kecelakaan pukul 11.45 waktu setempat hingga mengakibatkan empat orang meninggal dunia. Keempat korban tewas tersebut adalah istri Dubes RI Hery Listyawan, Dubes Filipina, Dubes Norwegia dan istri Dubes Malaysia untuk Pakistan. Sedangkan Dubes RI untuk Pakistan Burhan Muhammad terluka akibat kecelakaan tersebut.