REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sebanyak 10.200 penumpang terdampar di berbagai pelabuhan di Filipina saat Topan Noul --yang di negeri itu dikenal dengan nama Dodong-- diperkirakan mendarat pada Ahad, kata badan penanganan bencana negara pada Sabtu (9/5).
Dengan mengutip laporan badan ramalan cuaca negara, Dewan Penanganan dan Pengurangan Resiko Bencana Nasional (NDRRMC) mengatakan Topan Noul telah melambat saat topan itu bergerak ke arah pantai timur bagian utara Luzon.
Penjaga Pantai Filipina tidak mengizinkan 33 kapal dan 16 perahu motor untuk berlayar ke laut, kata Xinhua di Jakarta, Ahad pagi.
Topan tersebut diperkirakan memasuki daratan di Daerah Isabela-Cagayan di Filipina Utara pada Ahad pagi waktu setempat. Topan itu akan keluar dari daratan melalui Aparri di Cagayan pada Ahad sore waktu setempat, dan meninggalkan Filipina sekitar Selasa pagi.
Lembaga pemerintah telah memantau situasi di daerah yang akan diterjang topan itu untuk mempersiapkan kemungkinan pengungsian warga, kata NDRRMC.