Ahad 10 May 2015 15:02 WIB

Basis Legitimasi Kesultanan Mataram Adalah Pelindung Islam

Rep: C24/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Raja Yogyakarta, Sri Sultan HBX (kiri) didampingi permaisuri GKR Hemas (kanan) memberikan penjelasan kepada sejumlah tokoh masyarakat dan wartawan di Yogyakarta, Jumat (8/5).
Foto: Antara/Regina Safri
Raja Yogyakarta, Sri Sultan HBX (kiri) didampingi permaisuri GKR Hemas (kanan) memberikan penjelasan kepada sejumlah tokoh masyarakat dan wartawan di Yogyakarta, Jumat (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarawan Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi menjelaskan basis legitimasi historis Kesultanan Yogyakarta sepadan dengan basis legitimasi Kerajaan Inggris. Menurutnya Kesultanan Yogyakarta bertugas melindungi agama Islam sedangkan Kerajaan Inggris Melindungi Agama Kristen.

"Basis legitimasi historis dari Kesultanan Mataram dan Ngayogyakarta Hadiningrat adalah Sayyidin Panatagama Khalifatullah ing Tanah Jawi seperti halnya basis legitimasi kerajaan Inggris adalah pelindung agama negara Kristen Anglikan," jelas Airlangga dalam akun facebook-nya, Ahad (10/5).

Ketika gelar Khalifatullah itu dicabut maka Sultan telah menempatkan diri dan keluarganya sejajar dengan orang-orang dan keluarga Jawa lainnya. Ia pun berharap langkah ini akan diikuti oleh proses desakralisasi kekuasaan, dan selanjutnya harmonisasi antara nilai religiusitas dan budaya Jawa adalah menjadi tanggung jawab budaya kolektif manusia Jawa.

Dimana tidak ada satu keluarga yang merasa lebih tinggi daripada yang lain untuk mengembannya. Seperti yang sebenarnya sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement