Ahad 10 May 2015 15:30 WIB

Khalifatullah Dicabut, Legitimasi Sebagai Wilayah Istimewa Bisa Hilang

Rep: C24/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Sabda Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Sabda Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarawan Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi menjelaskan basis legitimasi historis Kesultanan Yogyakarta sepadan dengan basis legitimasi Kerajaan Inggris. Menurutnya Kesultanan Yogyakarta bertugas melindungi agama Islam sedangkan Kerajaan Inggris Melindungi Agama Kristen.

Melalui akun Facebook, ia menyatakan basis Kesultanan Mataram dan Ngayogyakarta Hadiningrat adalah Sayyidin Panatagama Khalifatullah ing Tanah Jawi "seperti halnya basis legitimasi kerajaan Inggris adalah pelindung agama negara Kristen Anglikan," jelas Airlangga dalam akun facebook-nya, Ahad (10/5).

Kandidat PhD Asia Research Center Murdoch University, Australia itu melanjutkan ketika gelar Khalifatullah dicabut sendiri oleh Sultan maka legitimasi politik sebagai wilayah istimewa hilang. Maka menurutnya hal itu positif dan baik, karena Sultan telah menempatkan diri dan keluarganya sejajar dengan orang-orang dan keluarga Jawa lainnya.

Angga mengharapkan semoga langkah ini akan diikuti oleh proses desakralisasi kekuasaan, dan selanjutnya harmonisasi antara nilai religiusitas dan budaya Jawa adalah menjadi tanggung jawab budaya kolektif manusia Jawa.

Dimana tidak ada satu keluarga yang merasa lebih tinggi daripada yang lain untuk mengembannya. Seperti yang sebenarnya sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement