REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hizbut Tahrir (HT) Yogyakarta berharap agar gelar Khalifatullah yang diemban Sri Sultan Hamengkubuwono X, benar-benar bisa hidup kembali, seperti sebagaimana mestinya. Harapan tersebut ia sampaikan menanggapi penghapusan gelar Khalifatullah melalui Sabda Raja beberapa waktu lalu.
Kendati begitu, menurut dia, penghapusan itu tidak berarti apa-apa, sebab gelar tersebut tidak memiliki peranan sebagaimana dulu. "Dulu gelar Khalifatullah diberikan pada pemimpin yang berkuasa untuk menegakkan syariat Allah," kata Rosyid saat jumpa pers acara 'Rapat dan Pawai Akbar Tegakan Khilafah' di Alun-Alun Utara Yogyakarta, Ahad (10/5).
Menurut dia, saat ini, gelar Khalifatullah hanyalah sebuah nama belaka. Sehingg,a gelar tersebut tidak memiliki muatan hukum syara, meskipun diberikan langsung oleh Kekhilafahan Turki Utsmani. Rosyid menuturkan, semangat pembaharuan HT saat ini adalah mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya khilafah, bukan semata-mata mencari khalifah.
"Tidak seperti sekarang. Gelar itu dulu benar-benar hidup. Karena para penerimanya memiliki ketaatan dan kepatuhan pada syariah. Kami berharap dan yakin ke depannya khilafah akan bangkit kembali dengan keberadaan khalifah yang sebenarnya. Sebab berita ini merupakan nubuwah (kabar gembira dari Rasulullah SAW)" ujar Rosyid.