REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA –- Robert Shilman, seorang kepala perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS), Cognex Corp, mengaku sebagai pendukung terbesar penyelengaraan kontes kartun Nabi Muhammad, yang pekan lalu diserang dua orang bersenjata. Dia menilai peristiwa penembakan yang terjadi dalam penyelenggaraan lomba kartun Nabi Muhammad tersebut menjadi ancaman bagi kebebasan berbicara dan berkespresi di AS.
“Serangan itu membuat orang takut dan rentan terhadap sensor diri,” kata Shilman, yang mengklaim dirinya tidak anti-Muslim, seperti dilaporkan CNN, Sabtu (9/5). Dia menambahkan serangan itu merupakan tindakan teroris dalam budaya hidup warga AS.
Dia juga mengungkapkan akan tetap menjadi Direktur David Horowitz Freedom Center. “Pihak saya akan memerangi upaya kiri radikal dan sekutu islam mrnghancurkan nilai-nilai AS,” tambah Shilman.
Lembaga Freedom Center milik Shilman itu ikut membantu persiapan penyelenggaran kontes kartun Nabi Muhammad di pinggiran Dallas. Dalam prosesnya, Shilman dibantu oleh aktivis America Freedom Defense Initiatives, Pamella Geller.
Lembaga The Southern Poverty Law Center (SPLC) menyebut Freedom Center sebagai organiasasi anti-islam. Tapi Freedom Center mengatakan SPLC tidak bisa menghasilkan satu pernyataan sendiri yang anti-Muslim.