REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BESAR -- Sebagian warga di Dusun Madrasah, Desa Lubuk Pabrik, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluhkan isi tabung gas berukuran tiga kilogram yang dinilai tidak sesuai takaran.
"Memang sejumlah warga datang kepada kami mengeluhkan isi tabung gas berukuran tiga kilogram yang cepat habis. Mereka menduga isi tabung gas tersebut tidak sesuai takaran," kata Sahid, Ketua RT 05 Dusun Madrasah, Ahad (10/5).
Ia menjelaskan, keluhan warga tersebut muncul sejak dua pekan belakangan ini karena isi tabung gas berukuran tiga kilogram cepat habis, padahal pemakaiannya sama saja dengan pekan-pekan sebelumnya.
"Warga khawatir membeli elpiji oplosan, karena sebelumnya pihak kepolisian sudah pernah mengungkap kasus elpiji oplosan dari tabung berukuran 12 kilogram ke tabung tiga kilogram," ujarnya.
Ia mengaku, awalnya belum begitu merespons keluhan warga itu, namun kondisi yang sama juga dialami sejumlah warga lainnya yang menggunakan gas dengan tabung tiga kilogram.
"Saya menindaklanjuti keluhan warga tersebut dengan melaporkan kepada pihak Kepolisian Sektor Lubuk Besar karena diduga elpiji oplosan beredar di tengah-tengah warga," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini pihak Polsek Lubuk Besar sedang mengusutnya karena dikhawatirkan tabung gas tiga kilogram yang dijual kepada warga tersebut adalah tabung gas oplosan.
"Karena sudah dikeluhkan banyak warga, tentu ini menjadi persoalan yang harus diatasi. Jika benar itu elpiji oplosan, tentu merugikan konsumen," ujarnya.
Ia mengatakan, awalnya warga belum begitu memikirkan persoalan tersebut dan itu mulai dipertanyakan konsumen sejak terungkapnya kasus elpiji oplosan di Kecamatan Koba beberapa waktu lalu. "Bisa saja itu elpiji oplosan, maka kami meminta bantuan polisi untuk mengusutnya sehingga tidak merugikan warga yang rata-rata menggunakan gas tiga kilo gram," ujarnya.