REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah memberi sanksi administratif kepada PSSI, Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membentuk Tim Transasi. Tim tersebut juga akan menggulirkan kembali kompetisi, serta membentuk PSSI yang baru. Hal itu disampaikan langsung oleh Deputi V Kemenpora Bidang Harmonisasi dan Kemitraan, Gatot Dewa Broto.
Apa latar belakang pendirian Tim Transisi?
Berawal dari sanksi administratif kepada PSSI. Sehingga kami perlu membentuk Tim Transisi, guna menerusakan roda kompetisi dan juga membentuk kembali pengurus PSSI yang baru. Tapi tetap pemilihan ketua umum PSSI melalui kongres dan dipilih oleh para voters.
Seberapa yakin Tim Transisi ini bisa membenahi sepak bola Indonesia?
Kami percaya dengan kredebilitas mereka. Apalagi mereka bukanah orang-orang biasa. Kelemahan mereka cuma satu tidak mengerti sepak bola, tapi tendangannya lebih menggelegar. Insya Allah tim ini sulit dibidik atau digoda oleh kepentingan di luar sepak bola.
Kapan Tim ini akan mulai bekerja?
Secepatnya, pekan depan mereka ingin memilih ketua Tim Transisi, sekaligus pembagian desk. Hingga saat ini kamu belum tentukan batas waktu masa kerjanya. Tim Transisi juga harus bekerja sesuai dengan Road Map Kemenpora. Jika mereka mematuhi Road Map agar semua bisa berjalan lancar.
Apa saja tugas dari Tim Transisi?
Tugas pokoknya cuma dua. Pertama menggulirkan kembali kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan juga kompetisi lainnya. Tentunya melalui operator, bukan Tim Transisi yang menggulirkan kompetisi. Bisa saja operatornya dari PT Liga Indonesia lagi. Tapi hingga sekarang PT Liga Indonesi belum sendiri belum menentukan sikapku. Selanjutmya, Tim Transisi juga akan menunjuk operator ISL untuk kembali menggulirkan liga.
Komposisi Tim Transisi ini mayoritas dari kalangan politikus?
Yang penting mereka mampu bersikap netral, serta kinerjanya dapat diandalkan. Kami yakin meski dari kalangan politikus, tapi mereka dapat menyelesaikan masalah dan sanggup memebenahi sepak bola Indonesia. Mereka juga memiliki latar belakang yang hebat.
Berapa dana yang akan dikeluarkan untuk membiayai Tim Transisi?
Tidak besar hampir sama dengan Tim Sembilan. Lagi pula dana itu hanya untuk sekretariat saja, seperti kalau lagi rapat tidak mungkin tidak makanan. Kemudian dana kami ambil dari APBN. Dan perlu diketahui dan ini tidak untuk menggulir kompetisi.