REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belum tentukan tugas spesifiki tim transisi. Meskipun dalam surat pembekuan PSSI 17 April lalu, tugas Tim Transisi sudah jelas untuk menggantikan kewenangan PSSI.
Juru Bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto mengatakan rencananya kemenpora akan merapatkan tugas Tim Transisi besok, Senin (11/5). “Kami akan rapatkan dulu,” kata Gatot kepada Republika Online (ROL), Ahad (10/5).
Gatot melanjutkan rencananya pada Senin (11/5), Kemenpora akan merapatkan kembali tugas spesifik Tim Transisi selain melanjutkan kewenangan PSSI pascapembekuan. Begitupun dengan tentang kompetisi yang akan berada di bawah supervisi Tim Transisi.
Gatot menegaskan rencana semula Kemenpora untuk melanjutkan kompetisi akan terus dijalankan. Meskipun ada beberapa resiko yang harus diambil jika PT Liga tidak lagi mau menjadi operator ISL 2015 kembali. Maka, Kemenpora harus mencari operator lain untuk menjalankan kompetisi.
Menurut Gatot, bila Kemenpora ambil operator baru, pihaknya tidak akan dipusingkan dengan sponsor. Otomatis kata Gatot operator baru akan membawa sponsornya. Bahkan berkemungkinan akan nama liga akan berganti lagi.
Tapi tentu tidak mudah mengganti begitu saja. Kemenpora masih tetap ingin berkomunikasi lebih lanjut dengan PT Liga sampai ada keputusan yang bisa diambil untuk kebaikan kompetisi. “Untuk pembahasan kompetisi masih secara umum dulu. Sebab sudah ada blue printnya,” kata Gatot.
Sementara itu, Kemenpora sudah kehilangan satu Tim Transisi yang dibentuknya. Dari 17 nama, Velix F Wanggai mengundurkan diri. Ia beralasan tak bisa menjalankan tugas Tim Transisi karena sibuk dengan pekerjaan.