REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Presiden AC Milan, Silvio Berlusconi, menyatakan dirinya tidak akan menjual AC Milan kepada seseorang yang hanya ingin mencari popularitas secara instan. Penyataan ini sekaligus sebagai sinyal kepada sang pemegang saham terbaru, Bee Taechaubol.
Nama insvestor asal Thailand itu muncul dan beberapa pekan lalu diberitakan sedang melengkapi urusannya dalam separuh saham AC Milan. Akhir pekan lalu, kesepakatan soal ini rupanya sempat dilingkupi oleh keragu-raguan dengan adanya pernyataan dari Berlusconi.
"Saya mencari seseorang yang bisa menanamkan uang ke Milan segera. Saya bijaksana, karena saya tidak ingin menjual kepada siapapun yang hanya mencari kepopuleran, karena kenyataannya Milan adalah klub yang terkenal di seluruh dunia," jelas Berlusconi kepada Telenord sebagaimana dikutip Goal.
Sikapnya ini bisa dianggap wajar. Ia mengaku menjual klub ini sama halnya seperti ia menjual sebagian dari hatinya, masa kecilnya, yaitu saat ayahnya mengajak dirinya ke San Siro.
Ia pun waspada untuk menilai tujuan dari pengusaha mana pun yang menawarkan mengambil alih peranya sebagai pemegang saham. Ia bahkan siap berkorban dengan melepaskan diridari Milan. Itu dengan syarat, setelah sang presiden klub tahu niat sebenarnya dari calon pembeli klub.
Jika saja negosiasi ini tidak berjalan sesuai harapan, maka ia akan berjalan dengan proyek lainnya. Proyek lainnya itu adalah membangun klub Milan yang diisi oleh semua orang Italia.
Ide ini muncul akibat keprihatinannya atas minimnya pemain Italia yang mendapat posisi dalam klub dan juga Timnas Italia. Seperti disebutkannya saat gelaran laga final Coppa Italia tahun lalu, hanya ada satu starter dari Italia. Kemudian di saat Pelatih Timnas Italia, Antonio Conte memanggil pemain. Pelatih itu mengecewakan sang presiden karena justru memanggil lebih banyak pemain yang bukan keturunan Italia untuk masuk dalam skuatnya.
"Saya ingin membuat klub seperti timnas yang diisi pemain Italia dalam sebuah liga di mana klub lain lebih memilih pemain asing," lanjutnya.