Senin 11 May 2015 12:31 WIB

Tim Evakuasi Fokus Cari Tiga Pendaki WNI di Nepal

Rep: c07/ Red: Damanhuri Zuhri
     Regu penyelamat Nepal mengevakuasi korban kecelakaan pesawat di Gunung Himalaya, Nepal, Senin (14/5).
Foto: Chandeshor Bastokoti/AP
Regu penyelamat Nepal mengevakuasi korban kecelakaan pesawat di Gunung Himalaya, Nepal, Senin (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri RI, AM Fachir mengatakan saat ini tim evakuasi yang dikirimkan ke Nepal difokuskan mencari tiga WNI yang sedang mendaki Gunung Himalaya.

"Misi penyelamatan terus dilakukan, meskipun kita tahu itu tidak gampang karena lapangan yang sulit, makanya sangat dibutuhkan sekali kerja sama dan bantuan dari pemerintah Nepal dalam pencarian," kata Fachir di Kantor Kemenlu, Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (11/5).

Fachir menjelaskan, tiga pendaki anggota Taruna Hiking Club (THC) dipastikan berada di Langtang. Setelah identitas pribadi milik, Alma Parhita, salah satu dari tiga WNI anggota THC ditemukan di sekitar wilayah Langthang.

Tim terus mencoba menelusuri lokasi ditemukannya identitas milik Alma Parahita sesuai informasi yang diperoleh dari Tim SAR Spanyol.  "Tim juga berkoordinasi dengan Angkatan Bersenjata Nepal yang ada Langtang," paparnya.

Tiga WNI pendaki Himalaya adalah Kadek Andana (27), Alma Parahita (32), dan Jeroen Hehuwat (39). Mereka adalah tiga warga Bandung yang diduga hilang di Nepal. Kadek dan Alma merupakan pasangan suami istri yang baru menikah Maret lalu.

Keduanya sudah lama tergabung di THC sejak 2007, dan kerap bareng naik gunung. Setelah empat tahun berpacaran, mereka memutuskan untuk menikah.

Sedangkan Jeroen, saat ini bekerja sebagai engineer di perusahaan swasta di Jakarta. Alumni Institut Teknologi Bandung angkatan 1993 ini bergabung dengan THC sejak tahun 1989.

Dari data terakhir yang dimiliki Kemenlu ada 105 WNI yang berada di Nepal. Sampai saat ini masih ada tiga WNI masih belum dapat dihubungi, mereka adalah WNI yang sedang melakukan pendakian ke Gunung Himalaya.

Sampai saat ini, lebih dari 7.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,8 skala richter di Nepal, lebih dari 14 ribu jiwa mengalami cedera. Diperkirakan jumlah korban masih akan bertambah.

Pusat gempa terletak di wilayah Gorkha dan banyak jalan untuk mencapai kawasan-kawasan pegunungan tertutup tanah longsor.

Pemerintah Nepal sebelumnya meminta kepada negara-negara yang memberi bantuan agar mengirimkan lebih banyak helikopter untuk mengangkut para korban.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement