Senin 11 May 2015 13:00 WIB

Topan Noul Hantam Filipina

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
Ombak akibat Badai Hagupit menerjang tembok beton di sepanjang The Boulevard Seaport di Surigao City, Filipina, Sabtu (6/12).
Foto: Reuters
Ombak akibat Badai Hagupit menerjang tembok beton di sepanjang The Boulevard Seaport di Surigao City, Filipina, Sabtu (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, CAGAYAN -- Topan kuat melanda provinsi Cagayan, di timur laut Filipina. Serangan topan yang dikenal dengan Topan Noul tersebut, menewaskan dua orang dan memutus aliran listrik ke sejumlah wilayah.

BBC News melaporkan, pihak berwenang mengeluarkan peringatan banjir bandang, tanah longsor dan badai pada Senin (11/5). Ini membuat ribuan orang terpaksa harus mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi. Badai dengan kecepatan angin 220 km/jam ini diperkirakan bergerak ke arah Taiwan dan Jepang, pada Selasa (12/5).

Filipina kerap dilanda cuaca eksrim. Pada saat Topan Haiyan melanda 2013 silam, 7.000 orang dinyatakan tewas. Pihak berwenang berharap topan kali ini tak memakan banyak korban. Sebab masyarakat telah mengikuti perintah untuk evakuasi.

"Mereka telah belajar dari badai di masa lalu," kata Direktur Pertahanan Sipil Regional Norma Talosig.

Topan Noul yang dalam bahasa setempat disebut Dodong, kali pertama melanda Cagayan pada Ahad (10/5). Topan menumbangkan pepohonan dan merusak sejumlah rumah, di provinsi yang terletak 400 kilometer dari Manila tersebut.

Sekitar 2500 orang dilaporkan telah meninggalkan rumah mereka. Ribuan warga tersebut berupaya mencari tempat lebih aman di Provinsi Cagayan dan Isabela. Talosiq mengatakan, lebihd ari 1.680 orang juga telah dievakuasi dari wilayah berisiko di Cagayan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement