REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden KH Hasyim Muzadi mengatakan, aksi kelompok radikalisme "Islamic State of Iraq and Syria" atau ISIS akan dapat dicegah bila ada kesepakatan bersama dari seluruh masyarakat dan pemerintah.
"Kebersamaan itu akan mampu mencegah timbulnya kelompok ISIS," kata dia saat berbicara dalam acara Revolusi Mental melalui sosialisasi di Palembang, Senin (11/5).
Menurut dia, jika ada kesepakatan bersama untuk mengantisipasi kelompok radikalisme tersebut tidak akan berkembang dan tertutup jalan mereka untuk mempengaruhi, ujar mantan Ketua PBNU itu. Koordinasi juga harus dijalankan, seperti Kementerian Luar Negeri perlu memantau perkembangan masyarakat Indonesia yang berada luar negeri.
Begitu juga Kementerian Agama harus melihat perkembangan para ulama di daerah-daerah. "Jadi kunci pencegahan tidak lain adalah kesepakatan bersama dari semua pihak," ujar dia.
Sementara Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komjen Pol Putut Eko Banyuseno mengatakan, ISIS harus dicegah bersama, karena bertentangan dengan ideologi negara. Sehubungan itu diminta kepada Kapolres harus selalu waspada terhadap perkembangan hal yang mencurigakan.
Dalam acara tersebut juga dideklarasikan anti ISIS di Sumatera Selatan.