REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, memilih untuk tidak terlalu banyak berkomentar terkait pembentukan tim transisi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (kemenpora). Menurut dia, PT Liga Indonesa dapat memahami niat baik kemenpora dengan membentuk tim transisi. Namun pihaknya belum bisa memahami cara Kemenpora untuk mengatasi persoalan sepak bola di negeri ini, termasuk dengan membentuk tim transisi.
"Kami minta maaf, PT Liga Indonesia belum bisa komentar terkait ajakan kemenpora untuk menggulirkan kembali kompetisi. Kami memahami dan mengerti inisiatif kemenpora, tapi kami belum mengerti caranya. Intinya PT Liga Indonesia sangat terbuka terhadap inisiatif-inisiatif dari pihak manapun," kata pria yang akrab disapa Jokdir ini kepada wartawan di Jakarta, Senin (11/5).
Untuk kompetisi, PT Liga Indonesia sudah memiliki rencana sendiri. Salah satunya memulai kompetisi Indonesia Super League (ISL) pada bulan September, yakni mengikuti season di benua Eropa. Sebab musim 2015 sendiri sudah diberhentikan oleh PSSI melalui keputusan Force Majeure. Tidak hanya itu, untuk mengisi kekosongan hingga bulan September mendatang. PT Liga Indonesia akan menggelar event kompetisi.
"Namun semua rencana itu tergatung keputusan di RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) besok. Kami juga ingin menjelaskan kenapa hingga saat ini kami belum bisa merespon keinginan Kemenpora terkait kompetisi," ujar Jokdri.