REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pencalonan Gede Pasek Suardika sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menghadapi jalan buntu. Panita seolah menutup pintu Kongres ke-IV Demokrat di Surabaya bagi dirinya, bahkan sebagai peserta sekalipun.
Meski begitu, Pasek tetap hadir di Surabaya. Tidak jauh dari lokasi kongres, di sebuah restoran, Pasek memberikan pernyataan kepada awak media pada Senin (11/5), petang.
Pasek menyampaikan, ia menyadari bahwa kesempatan baginya telah tertutup. Menurut dia, kongres sengaja dikondisikan tertutup bagi calon lain selain SBY. "Saya mengahadapi kesulitan terstruktur. 90 persen peserta sudah dikondisikan untuk memberikan dukungan di atas materai sebelum kongres dengan ancaman di-plt-kan (diberhentikan dari jabatan)," ujar Pasek.
Pasek mengritik, dalam kasus yang tengah dia hadapi, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yushoyono tidak bersikap demokratis, selayaknya seorang kader Partai Demokrat. Selain itu, menurut Pasek, SBY saat ini dikelilingi oleh kader-kader yang munafik.
"Ada oknum-oknum tertentu, seakan mengabdi, tapi menjerumuskan," ujar Pasek, melontarkan sindiran entah pada siapa.
Ditanya soal kabar mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum, menurut Pasek, kawan karibnya yang saat ini menjadi tahanan KPK itu dalam kondisi sehat. Pasek mengaku, sebelum ke Surabaya, ia menyempatkan menjumpai Anas. "Saya minta didoakan. Doa orang yang terdzolimi kan manjur," ujar dia, seraya tertawa kecil.
Meski pencalonannya menghadapi kebuntuan, pembawaan diri Pasek dihadapan wartawan tampak santai. Menurut dia, perjuangannya mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Demokrat tidak harus dinilai dengan kacamata menang-kalah. "Yang penting, kita memiliki nilai untuk diperjuangkan," ujar dia.
Kehadiran Pasek di tengah wartawan tidak sendiri. Ia disertai sejumlah mantan ketua DPC Partai Demokrat yang bergabung dalam Kaukus Penyelamat Partai Demokrat. Para mantan ketua DPC itu mengaku diberhentikan secara sewenang-wenang. Mereka datang ke kongres untuk menuntut posisi mereka dikembalikan dan diizinkan mengikuti kongres.