Selasa 12 May 2015 06:00 WIB

ABM Investama Kembali Raih Kontrak Senilai 58,8 juta dolar AS

Tambang Batu Bara (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Tambang Batu Bara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ABM Investama Tbk (kode IDX: ABMM) melalui anak perusahaan yaitu PT Cipta Kridatama (CK) kembali berhasil meraih kontrak baru jasa pertambangan batu bara sekitar 58,8 juta dolar AS dari PT Mitrabara Adiperdana Tbk (kode IDX: MBAP). Penandatanganan kontrak kerjasama tersebut dilakukan oleh Direktur Utama CK, Irfan Setiaputra dan Direktur Utama MBAP, Khoirudin.

Berdasarkan kontrak kerja sama, CK akan memberikan layanan jasa pertambangan seperti pemindahan lahan penutup (overburden removal), coal hauling dari pit ke ROM dan penyewaan alat berat di lokasi tambang MBAP di Malinau, Kalimantan Utara. Selama 3 tahun periode kontrak, CK ditargetkan mampu melakukan produksi pengupasan lapisan pucuk tanah dan penutup tanah sebanyak 30 juta bcm. Produksi batu bara berkalori 5.400 GAR dari lahan seluas 1.930 ini akan ditargetkan sebesar minimal 2 juta ton per tahun.

Direktur Utama CK, Irfan Setiaputra mengatakan, kontrak kerjasama dengan MBAP menjadi salah satu bukti tingginya kepercayaan pelaku usaha batu bara terhadap kinerja CK di industri ini. CK optimis kontrak-kontrak baru yang diperoleh akan mampu menjaga bisnis perusahaan dapat tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang.

“Kami bersyukur bahwa CK berhasil mendapatkan kontrak-kontrak baru ditengah kondisi industri batu bara yang masih menghadapi banyak tantangan. Pencapaian ini merupakan bagian dari upaya CK untuk mempertahankan kinerja perusahaan agar tetap positif,” jelas Irfan di Jakarta, Minggu  (10/5).

Sebelumnya CK telah mendapatkan kontrak jasa pertambangan non batubara senilai lebih dari 187 juta dolar AS dari PT Adidaya Tangguh. Kontrak kerja yang berlaku hingga tahun 2023 ini merupakan kontrak pertama CK di sektor pertambangan mineral bijih besi. Sementara untuk mengoptimalkan aset dan keahliannya serta memaksimalkan peluang pasar, mulai tahun 2014 CK juga sudah masuk ke jasa kontruksi.

Direktur Utama MBAP, Khoirudin berharap, kesepakatan kerja dengan CK akan memberikan tingkat kepastian yang lebih baik bagi perusahaan dalam memproduksi batu bara dan mengirimnya kepada para pembeli. Dengan reputasi panjang CK di industri jasa pertambangan, Khorudin optimis perusahaan akan mampu mencapai target produksi yang telah ditetapkan.

Direktur ABM Investama Yovie Priadi menambahkan, keberhasilan CK meraih kontrak-kontrak baru di sektor jasa pertambangan akan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja ABM. Apalagi dengan strategi CK masuk ke bisnis jasa non batubara tentunya semakin memperluas peluang bagi perusahaan dalam mengoptimalkan aset dan kompetensinya di bisnis ini.      

“Strategi CK untuk masuk ke bisnis non batubara merupakan insiatif yang sangat positif ditengah tekanan terhadap industri batubara. Dengan banyaknya sektor bisnis yang sedang tumbuh dan relevan dengan keahlian CK, langkah tersebut akan mampu menjaga fundamental perusahaan tetap solid,” tandas Yovie.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement