REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pemimpin kelompok ekstremis Islam Irak dan Suriah (ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi dilaporkan telah diamankan ke Suriah dalam kondisi kritis. Pemindahan Abu Bakr al-Baghdadi dilakukan menuju utara kota Raqqa, yang merupakan ibukota saat mereka mendeklarasikan kelompok ISIS.
Menyusul kondisi kritis al-Baghdadi, sembilan anggota dewan syura ISIS akan segera mengumumkan pemilihan pemimpin baru ISIS. Dilaporkan ada tiga nama yang menjadi kandidat. Dewan syura akan mengumumkan kepastian tiga calon tersebut dalam sepekan ini.
Abu Ala al-Afri disebut-sebut sebagai calon pertama. Guru Fisika asal Mosul itu sebelumnya telah disebut sebagai pemimpin sementara pengganti al-Baghdadi. Kendati demikian, penunjukan al-Afri dituding politis lantaran keberpihakan Dewan Syura terhadap faksi Irak.
Selain Abu Ala al-Afri, ada pesaing Irak kedua yaitu Abu Ali al-Anbari, seorang Mosul asli dan mantan mayor jenderal di militer Irak. Al-Anbari kenyang pengalaman saat ia bertugas mengawasi wilayah ISIS di Suriah. Seperti al-Afri, Al Anbari juga masuk ISIS melalui jajaran al Qaeda di Irak.
Al-anbari sebelumnya telah diusir dari kelompok Sunni ekstremis, Ansar al-Islam, lantaran korupsi keuangan. Kendati demikian ia memiliki taktik militer yang pintar, namun tidak memiliki pemahaman agama dan latar belakang yuridis hukum Syariah yang minim.
Calon ketiga adalah berasal dari Suriah, yakni Gubernur ISIS di kota Raqqa, Abu Luqman yang nama aslinya adalah Ali Moussa al-Hawikh. Dia merupakan salah satu militan Suriah yang dibebaskan dari penjara oleh Presiden Bashar al-Assad pada 2011.
Pemimpin sementara yang terpilih nantinya bertanggung jawab langsung kepada Al-Baghdadi. Kendati demikian, siapapun yang terpilih, dia adalah pengganti al-Baghdadi jika sang raja wafat.