REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengambil langkah untuk membuka Papua bagi pers asing untuk masuk. Langkah Jokowi ini dinilai untuk mengembalikan citra positif TNI yang ada di Papua.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Hanafi Rais mengatakan, apa yang dilakukan Jokowi mencerminkan sosoknya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas seluruh TNI. Sebab, selama ini dalam pemberitaan media asing selalu menyudutkan posisi TNI yang berada di Papua. Menurut Hanafi, tanah di Papua memang penuh dengan kepentingan asing.
"Presiden harus memastikan bahwa TNI jangan sampai jadi bulan-bulanan media asing untuk kepentingan asing di tanah Papua," kata Hanafi kepada Republika Online (ROL), Selasa (12/5).
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan langkah yang diambil Jokowi ini sekaligus sebagai strategi politik terhadap media internasional pada Indonesia.
Jadi, dengan membuka Papua pada media asing, untuk mengembalikan kepercayaan media asing dan dunia internasional pada Indonesia. Menurut Hanafi, Jokowi seperti sedang mengirim pesan pada media asing. "Indonesia tetap sebagai negara yang terbuka dan hangat bagi komunitas pers internasional," kata Hanafi.
Pada Ahad lalu, saat berkunjung ke Papua, Presiden Jokowi menyatakan media asing dibebaskan untuk masuk dan melakukan peliputan di Papua.