Selasa 12 May 2015 12:20 WIB

Kemenkominfo Segera Implementasikan EWS Tsunami Via TI

Museum tsunami
Foto: ROL/Winda Destiana
Museum tsunami

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan dalam tiga bulan mendatang sistem peringatan dini (early warning system/EWS) tsunami melalui berbagai kanal teknologi informatika, baik daring (online), media sosial, maupun operator seluler diimplementasikan.

"Dalam waktu tiga bulan kita akan implementasikan early warning system (sistem peringatan dini) untuk tsunami yang melibatkan semua stakeholder (pemangku kepentingan)."

"Kemudian bagaimana menyalurkannya memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang diperkirakan akan terkena dampaknya dengan menggunakan berbagai kanal, apakah itu online, apakah itu media sosial, maupun telepon seluler," katanya di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (12/5).

Rudiantara menyampaikan hal itu seusai memberikan sambutan dalam workshop nasional dengan tema peran lembaga penyiaran dalam pengembangan sistem telekomunikasi khusus pada peringatan dini tsunami yang digelar Kementerian Kominfo bekerja sama dengan sejumlah pihak, di antaranya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penaggulangan Bencana dan Komisi Penyiaran (KPI).

Ia menambahkan, pihaknya telah bertemu dengan para pemangku kepentingan di bidang teknologi informatika seperti operator dan sejumlah perusahaan media sosial, seperti twitter. Mereka, menurut Menkominfo sangat mendukung program tersebut.

Peringatan dini tersebut, menurut dia, nantinya akan berbentuk teks di media-media sosial, maupun daring. Selain itu, bagi daerah yang belum terjangkau internet maka peringatan dini akan disebarluaskan melalui sms dari operator selular. "Mudah-mudahan HP-nya hidup terus, kalau mati ya gak terima (sms)," ucapnya.

Rudiantara menyatakan, dengan adanya peringatan dini melalui media telekomunikasi tersebut, diharapkan dapat mencegah lebih banyak korban.

"Kita harus mengubah mindset (cara berpikir) dari berapa banyak bisa diselamatkan menjadi berapa banyak bisa dihindarkan," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement