REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhroh menilai jika Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) menjadi Sekertaris Jenderal Partai Demokrat, maka partai ini akan terjebak pada partai keluarga. Ini akan sangat disayangkan karena dapat mencederai demokrasi yang harusnya dijunjung tinggi partai politik.
"Partai Demokrat jadi terjebak partai keluarga. Memang realitas politik saat ini adalah membangun institusi demokrasi setengah hati," katanya saat dihubungi ROL, Selasa (12/5).
Ia menilai, partai harus menerapkan demokrasi secara terbuka tanpa berdasarkan hubungan kekerabatan. Demokrasi adalah pilar utama dalam politik sehingga jika dibangun hanya oleh satu keluarga akan membuat sistem demokrasi tidak bisa berjalan baik.
Lebih lanjut, Siti mengatakan masalah ini dapat menjadi dampak buruk bagi partai ke depannya. Partai seharusnya membangun sistem dengan tujuan dan visi misi yang berpihak pada keadilan. Semua harus dipertanggungjawabkan secara politik yang berazaskan demokrasi.
Ia menyarankan partai berlambang bintang mercy ini harus sungguh-sungguh membangun partai dengan menghilangkan sistem nepotisme yang dapat mencederai nilai demokrasi. Sebelumnya, Ibas memberikan pernyataan bahwa dirinya siap apabila ditunjuk menjadi sekjen jika nantinya Susilo Bambang Yudhoyono terpilih menjadi ketua umum.