REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Program One on One Meeting (O3M) yang dilakukan oleh Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Budapest, Hongaria, berhasil mencetak transaksi 3,4 juta dolar AS. Pencapaian transaksi tersebut diperoleh PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia untuk produk CPO sebesar 2 juta dolar AS, serta Indo Tati dan Central Impex berhasil mencetak transaksi produk kopi senilai 1,4 juta dolar AS.
“Pencapaian besar ini membuat kami optimistis dapat memenuhi target ekspor nonmigas hingga akhir tahun 2015 ini sebesar 132 juta dolar AS atau naik sekitar 50 persen,” ujar Kepala ITPC Budapest Hikmat Rijadi, dalam rilis yang diterima Republika, Selasa (12/5).
Total Perdagangan Indonesia-Hongaria pada 2014 sebesar 149,29 juta dolar AS. Sedangkan, nilai ekspor non migas mencapai 86,87 juta dolar AS atau mengalami surplus sebesar 24,44 juta dolar AS. Hikmat mengatakan, selain CPO dan kopi masih ada potensi kerja sama ekspor impor serta investasi di Hongaria yakni bidang konstruksi.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ditjen PEN Kementerian Perdagangan Ari Satria mengatakan, Hongaria bisa menjadi penghubung ekspor Indonesia di Eropa Tengah dan Timur. Untuk itu, dalam misi dagang tersebut, Kementerian Perdagangan membawa sejumlah perusahaan untuk membuka ekspor di sektor baru, sekaligus melihat potensi diversifikasi produk ekspor ke wilayah Eropa Timur, khususnya Hongaria.
Dalam misi dagang ke Hongaria kali, Ditjen PEN membawa 15 pengusaha yang berasal dari 12 perusahaan dan eksportir Indonesia. Produk yang dibawa antara lain furnitur, lem, kerajinan tangan, home decoration, kopi, briket kayu dan arang, glass painting, aneka keripik buah, dan jasa konstruksi.