REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Gempa bumi besar kembali melanda Nepal di wilayah terpencil dekat perbatasan Cina, Selasa (12/5). Gempa tersebut menewaskan sedikitnya empat orang dalam waktu kurang dari tinga pekan setelah negara itu dilanda gempa mematikan akhir bulan lalu.
The US Geological Survey mengatakan, gempa yang kembali menimpa Nepal ini berkekuatan 7,3 skala richter dan terjadi di kawasan konservasi antara Kathmandu dan Gunung Everest.
Juru bicara Organisasi Internasional untuk Migrasi Paul Dillon mengatakan, beberapa bangunan di kota terpencil Chautara runtuh dan menewaskan empat orang. Tim penyelamat telah diturunkan dan mulai mencari korban lain di bawah reruntuhan.
Beruntung, pusat gempa kali ini lebih dalam dibanding gempa 25 April lalu sehingga tidak banyak kerusakan terjadi. Seperti diberitakan Associated Press, gempa Selasa (11/5) berasala dari kedalaman 18,5 kilometer, sedangkan gempa akhri April sedalam 15 kilometer.
Namun, gempa kali ini diikuti lima gempa susulan berkekuatan 5,6 hingga 6,3 skala richter. "Getaran tampaknya terus dan terus. Rasanya seperti di sebuah kapal di laut buas," kata seorang pejabat UNICEF yang berbasis di Kathmandu, Rose Foley.
Di Kathmandu, gempa membuat orang bergegas ke luar rumah mereka. Foley mengatakan, berbagai badan bantuan masih terus mencari tahu laporan dari luar ibu kota. "Kami berpikir tentang anak-anak di seluruh negeri, dan yang sudah menderita. Ini bisa membuat mereka lebih rentan," lanjut dia.