REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Direktur Teknik PSM Makassar Sumirlan mengatakan masih bingung kemana dia akan berlabuh. Apakah Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) atau Persatuan Liga Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Pasalanya, belum ada titik terang dari kedua kubu ini maupun salah satunya.
Sumirlan menjelaskan, saat Kemenpora ingin mengambil alih dengan keberadaan tim transisi untuk menjalankan Liga Indonesia, Kemenpora akan kesulitan karena Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) masih memihak kepada PSSI sebagai penyelenggara penuh Liga di Indonesia.
Selain itu, hengkangnya tiga orang yang tergabung dalam tim transisi membuat langkah Kemepora disebut tidak jelas. "Sekarang tim transisi saja seperti ini, bagaimana kita mau ikut mereka," kata Sumirlan di Makassar, Selasa (12/5).
Sementara mengenai informasi jika PSSI akan membuat liga tersendiri di luar Kemenpora, Sumirlan pun menanggapi ini dengan dingin. Menurut dia, jika PSSI akan membuat liga tandingan itu akan sangat sulit. Hal ini karena polisi dipastikan tidak akan memberikan ijin keramaian yang menjadi syarat mutlak sebuah pertandingan.
Satu-satunya jalan, lanjut Sumirlan, adalah membuat pertandingan independen layaknya sebuah pertandingan persahabatan. Dengan independen artinya tim tidak berada di bawah Kemenpora maupun PSSI untuk sementara hingga ada kejelasan dari kedua kubu yang berseteru ini. "Dari pada kita jalan dan habis uang untuk operasional? Tapi tidak ada pertandingan kan," ujarnya.