REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Budi Susilo Soepandji berziarah ke makam Proklamator Sukarno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, sebagai bentuk penghormatan pada Bung Karno sebagai pendiri lembaga tersebut.
"Kedatangan kami untuk mengingat sejarah, pendiri Lemhannas dan menurut Bung Karno sejarah itu penting. Dalam cakrawala geopolitik Indonesia, jangan sekali-kali melupakan sejarah," kata Budi Susilo Soepandji ditemui setelah ziarah di makam Bung Karno, Selasa (12/5).
Ia mengatakan ziarah itu merupakan salah satu wujud menghormati pendiri Lemhannas tersebut Lembaga itu didirikan pada 1965 dan secara rutin setiap kali menjelang perayaan hari ulang tahun (HUT) selalu pengurus di jajaran Lemhannas ziarah ke makam Bung Karno.
Pihaknya sangat menghormati perjuangan Sukarno sebagai pendiri Lemhannas tersebut. Lembaga ini didirikan sebagai salah satu upaya untuk memberi pendidikan kepada calon pejabat.
Lemhannas, kata dia, berkepentingan menggali nilai-nilai luhur. Hal itu juga mengingatkan tentang pesan Bung Karno, yang sudah disampaikan sebelum kemerdekaan, bahwa jangan sampai orang Indonesia menjajah orang Indonesia lainnya secara ekonomi.
Program itu juga sejalan dengan program Presiden Joko Widodo, yaitu Revolusi Mental. "Lemhannas berkepentingan menggali nilai-nilai luhur, dan salah satu programnya adalah Revolusi Mental, dengan pembentukan karakter kebangsaan yang baik, beretika dan jujur," ujarnya.
Dia mengatakan, etika dalam pembentukan karakter itu sangat penting dan mudah untuk diucapkan. Namun, dalam praktiknya hal ini tidak selalu mudah diucapkan. Karakter itu harus dipraktikkan sehari-hari.
Gubernur Lemhannas datang dengan rombongan dengan menggunakan jalur darat. Rombongan sebelumnya singgah di rumah dinas Wali Kota Blitar dan beramah tamah. Mereka lalu melanjutkan perjalanan ke makam.