REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie menyatakan dirinya tidak pernah mencalonkan diri menjadi ketua umum partai. Ia mengaku hanya menerima aspirasi agar maju dalam kongres.
Hal itu disampaikan Marzuki di sela-sela Kongres Ke-IV Partai Demokrat di Surabaya, Selasa *12/5) terkait batalnya maju sebagai calon ketua umum. Marzuki telah menyatakan mendukung Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) sebagai ketua umum periode 2015-2020.
Ketika ditanya apakah dia mendapatkan tekanan agar mundur dalam bursa calon ketua umum, Marzuki menjawab diplomatis bahwa dirinya tidak pernah mengatakan akan maju sebagai sebagai ketua umum dalam kongres ini. Dia mengaku hanya mengatakan bahwa dirinya mendengar suara kader. Kalau memang kader menghendaki dirinya memimpin PD, maka dirinya akan maju.
"Itu artinya saya bukan mencalonkan diri. Karena dalam tatib dan AD/ART partai tidak ada aturan bahwa kader bisa mencalonkan diri, yang ada hanya dicalonkan," katanya.
Selain itu, dia juga melihat situasi eksternal dan internal. "Politik itu mulia. Seperti kata SBY, manakala kepentingan partai muncul, kepentingan pribadi ditinggalkan. Ketika kepentingan negara muncul, maka kepentingan partai harus dihilangkan," katanya.
Dia menegaskan bahwa dirinya sejak awal bergabung dengan Partai Demokrat tidak pernah meminta jabatan ataupun bermanuver untuk dapat jabatan. "Saya bergabung dan menjadi sekjen PD sejak 2003 dan pada 2009 saya jadi ketua DPR. Dukungan (kepada SBY) ini bukan untuk mendapatkan jabatan," katanya.
Terpenting, kata dia, PD tidak pecah karena partai ini dibangun dengan air mata, pengorbanan moral dan material. "Saya juga tidak pernah khawatir dengan tekanan dan ancaman. Yang paling saya takutkan Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Menentukan, Allah SWT. Sehingga saya tidak pernah merasa takut. Istiqomah," katanya.