REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capaian zakat kuartal I yang dihimpun Badan Amil Zakat dan Sedekah (Baznas) naik 37 persen. Ini artinya, semakin banyak dan luas program yang akan berjalan.
Direktur Pelaksana Baznas, Teten Kustiawan mengungkap, dana zakat yang dihimpun Baznas lebih banyak digunakan untuk membantu pendidikan putra-putri bangsa, terutama untuk sekolah-sekolah Islam swasta. Meskipun tidak menutup kemungkinan juga ada sekolah negeri yang di bantu Baznas.
Selain segi pendidikan, Baznas juga memanfaatkan dana zakat ini untuk membantu masyarakat dalam bidang kesehatan, agama, dan tanggap darurat bencana atau kegiatan sosial lainnya. “Biasanya ada masyarakat yang datang ke kita, bahwa mereka tidak bisa ke rumah sakit karena tidak memiliki biaya,” ujar Teten kepada ROL, Selasa (12/5).
Baznas akan membantu masyarakat tersebut dengan sebelumnya melakukan verifikasi terlebih dahulu. Verifikasi ini bukan untuk untuk mempersulit atau menghalang-halangi, hanya saja untuk mamastikan kondisi di lapangan bagaimana dan sejauh apa kebutuhan mereka.
“Verifikasi ini juga untuk mencegah, jangan sampai terjadi yang meminta itu mafia. Jadi kita lakukan verifikasi,” ujar Teten
Teten juga mengatakan, beberapa bulan lalu Baznas memberikan bantuan sosial pada masyarakat kabupaten Berau Kalimantan Timur untuk pengadaan dan peresmian hidron air minum. Ternyata, selama berpuluh-puluh tahun masyarakat Berau mengandalkan air hujan sebagai air minum sedangkan untuk membeli air minum harga di sana sangat mahal.
Selain peresmian Hidon air minum, Baznas juga melakukan bedah rumah dan bantuan ekonomi pada masyarakat setempat. “Kami bekerjasama dengan Baznas kota dan Baznas provinsi untuk program zakat community development. Jadi kita akan memilih satu daerah yang memang kategorinya miskin,” ujar Teten.