Selasa 12 May 2015 19:52 WIB

Dua Kader Golkar Lamar Partai Lain Maju di Pilkada

Red: Taufik Rachman
Partai Golkar
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID,TANJUNG PINANG--Dua kader Partai Golkar di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Asmin Patros dan Zainal Abidin melamar di partai lain untuk diusung sebagai bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam.

"Saya melamar di PDIP sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam," kata Ketua Pemenangan Pemilu Daerah Pemilihan Batam Asmin Patros yang dihubungi dari Tanjungpinang, Selasa.

Asmin yang juga Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Kepri melamar di PDIP atas nama pribadi, tidak membawa nama Partai Golkar. Begitu juga Ketua DPD Partai Golkar versi Aburizal Bakrie, Zainal Abidin melamar di Partai Gerindra sebagai Wali Kota Batam.

Terkait lamarannya di PDIP itu, Asmin mengklaim berdasarkan aspirasi para pendukungnya dan keinginan untuk menyelaraskan strategi politiknya dengan Ketua DPD Partai Golkar Kepri versi Aburizal Bakrie, Ansar Ahmad yang melamar di PDIP sebagai bakal Calon Gubernur Kepri, mendampingi Soerya Respationo.

"Para pendukung saya mengatakan ini kesempatan yang tepat. Sudah saatnya saya maju. Saya serius untuk memenangkan Pilkada Batam 2015," ujar Asmin yang pernah menjadi anggota DPRD Batam selama dua periode.

Asmin mengemukakan secara pribadi dia sudah merasa puas dipercaya masyarakat Batam untuk menjabat sebagai anggota legislatif. Namun pengabdian kepada masyarakat Batam akan semakin maksimal bisa dapat menjabat sebagai kepala daerah."Saya mensyukuri apa yang sudah saya raih atas dukungan masyarakat," katanya.

Sementara terkait kepentingan politik menjelang Pilkada Kepri, Asmin berpendapat suara pemilih di Batam harus dijaga. Salah satunya dengan cara mensinergikan mesin politik untuk menghadapi Pilkada Batam 2015 dengan Pilkada Kepri 2015 yang diselenggarakan secara serentak.

Saat ini, lanjut dia mesin politik Ansar Ahmad belum bekerja optimal karena masih menunggu keputusan DPP PDIP. Jika PDIP menetapkan mengusung Soerya-Ansar, maka mesin politik Ansar akan bekerja lebih keras.

Jika Ansar tidak jadi berpasangan dengan Soerya, kata dia kader Partai Golkar akan menganalisa konfigurasi yang terjadi.

"Politik itu dinamis, apa saja bisa terjadi, tidak membutuhkan waktu yang lama. Tentu kami sudah menyiapkan strategi politik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement