REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Jenny Karouw mengatakan, pada awal Mei 2015 Spanyol membeli puluhan ton tepung kelapa Sulut.
"Tepung kelapa diekspor ke Spanyol sebanyak 26 ton, menghasilkan devisa bagi negara sebesar 48.100 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Jenny, di Manado, Selasa (12/5).
Jenny mengatakan, pasar Spanyol menunjukkan tren positif, yang perlu dimanfaatkan sebaiknya oleh para pengekspor.
Permintaan cukup tinggi ini dari Spanyol karena kepercayaan terhadap kualitas tepung kelapa produksi Sulut semakin diakui.
Tepung kelapa Sulut makin diminati karena kualitasnya memenuhi standar dan harapan konsumen di negara tujuan tersebut.
"Proses produksi tepung kelapa di Sulut mengikuti standar internasional, karena itu permintaan dari negara lain terus meningkat," katanya.
Komoditas tepung kelapa merupakan salah satu produk turunan kelapa yang saat ini menjadi andalan Sulut untuk memperoleh devisa.
Negara tujuan ekspor tepung kelapa Sulut bukan hanya negara-negara di Eropa tapi juga di Asia, Amerika dan Afrika.
"Produk tersebut tepung ini banyak dibutuhkan sebagai bahan baku membuat roti dan makanan lainnya dan juga banyak digunakan untuk campuran dalam industri makanan kecil seperti permen atau gula-gula, kue, puding dan lain-lain," katanya.
Pemerintah akan terus memfasilitasi para pengekspor agar terus mendapatkan tujuan pasar baru. Dan juga, memberikan berbagai kemudahan dalam pengurusan Surat Keterangan Asal (SKA).
Dia meminta agar pengekspor di Sulut akan semakin meningkatkan kualitas kan kuantitas produk, sehingga buyers atau pembeli tidak akan kecewa.