REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memastikan rencana revitalisasi Pasar Johar Semarang pascakebakaran disesuaikan dengan aspek-aspek cagar budaya. Menurutnya, peninggalan sejarah berupa bentuk bangunan harus tetap mendapat perhatian.
"Pasar Johar adalah bangunan cagar budaya. Apakah ini nanti akan dibangun dengan konsep cagar budaya? Ya," katanya di Semarang, Selasa (12/5).
Namun, kata dia, segala sesuatu yang berkaitan dengan teknis bangunan akan tetap dikonsultasikan dengan tim teknis. Mereka, kata Hendrar, yang akan mengkaji kekuatan struktur bangunan kuno Pasar Johar Semarang.
Ia mengatakan tim teknis bangunan akan mengkaji kelayakan dan kekuatan struktur bangunan Pasar Johar pascakebakaran, termasuk dampak-dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hebat itu. "Kami tidak akan terlalu memaksa pada tim konsultan atau tim teknis," ungkapnya.
Desain bangunan baru Pasar Johar nantinya, kata dia, akan disesuaikan lagi dengan prinsip kecagarbudayaan dengan melibatkan para pakar, ahli cagar budaya, dan ahli bangunan gedung. "Namun, pada saat tim teknis nantinya mengatakan, 'Pak Wali, konstruksinya (Pasar Johar, red) masih kuat dan bisa dipertahankan, ya, dipertahankan," kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi.
Berkaitan dengan anggaran revitalisasi Pasar Johar, ia mengatakan ditangani oleh pemerintah pusat. Sementara pemerintah kota dan provinsi menangani pembangunan tempat relokasi pedagang Pasar Johar.
"Untuk anggaran tempat relokasi pedagang Pasar Johar, dari Pemerintah Kota Semarang dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sementara dari APBN nanti untuk proses revitalisasi Pasar Johar baru," ujarnya.