REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Film tak hanya sebagai sarana hiburan tetapi juga dapat digunakan untuk mendidik bangsa terutama film bermutu. Hal ini diungkapkan pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) saat mengikuti kegiatan "Menonton Film, Menonton Indonesia-Film Berkarakter Inspirasi Kita" di Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (12/5).
"Film atau media audiovisual juga menjadi media pendidikan yang efektif bagi anak, kata pembiasaan membaca masih rendah," ujar Kepala Sub Direktorat Verifikasi dan Perumusan Nilai Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Ditjen Kebudayaan Kemdikbud, Triana Wulandari.
Triana Wulandari menambahkan proses internalisasi nilai melalui film diharapkan dapat menciptakan karakter positif melalui karakter-karakter baik sehingga dapat menjadi inspirasi.
Selain itu, film mempunyai efek kuat dalam memengaruhi orang, disamping kuat dalam pendekatan komunikatif di dunia pendidikan.
"Pendidikan karakter dapat diajarkan melalui film-film mengenai perjuangan warga Indonesia dalam mempertahankan idealisme dan nasionalisme. Lewat audiovisual tersebut akan mudah menumbuhkembangkan nilai kebangsaan yang kian terkikis. Nilai yang ada di film akan lebih mudah dicerna".
Triana menjelaskan melalui kegiatan nonton film inspiratif itu diharapkan mampu membangun kesadaran para pendidik, pemuda dan tokoh masyarakat lokal tentang pentingnya menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter bangsa.
Sebanyak 500 guru dan 500 siswa SD, SMP dan SMA di Purwakarta ikut serta menonton film inspiratif yakni Tanah Surga Katanya untuk para guru, serta Surat Kecil Untuk Tuhan bagi para siswa.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, pendidikan memang bukan sekadar angka dan logika, tapi juga menumbuhkan rasa empati dan kekuatan karakter diri. Melalui film inspiratif, diharapkan ada nilai-nilai karakter yang terbangun.
Produser film Tanah Surga Katanya, Bustal Nawawi mengaku membuat film bermutu adalah kebanggaan tersendiri. Pilihan membuat film tanpa iming-iming keuntungan pasar memang membutuhkan energi tersendiri. "Itu semua pilihan, apakah produser ingin membuat film bermutu yang menginspirasi atau yang laku dipasaran,"kata Bustal.
Kegiatan nonton film inspiratif yang digagas Kemdikbud berlangsung di 25 kota di Tanah Air. Kota yang dipilih, merupakan kota yang belum memiliki gedung bioskop.