REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan, hingga kini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana gempa kedua yang kembali mengguncang Nepal.
"Telah terjadi gempa di skala 7,4 Richter di Nepal. Sampai dengan saat ini, tidak ada WNI yang terluka akibat gempa tersebut," demikian dilaporkan dalam akun Twitter resmi Kemlu RI di Jakarta, Selasa (12/5).
Kemenlu menyampaikan, Tim Evakuasi WNI dan Bantuan Kemanusiaan Indonesia dari unsur Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kemlu RI juga dalam keadaan aman. Semua WNI, termasuk relawan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) serta relawan dari Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri, yang sedang dalam perjalanan menuju Gorkha dikabarkan aman.
Selanjutnya, rumah sakit lapangan Indonesia yang merupakan bagian dari bantuan kemanusiaan untuk Nepal akan terus beroperasi. Bahkan menerima tambahan pasien baru.
Gempa kedua yang kembali mengguncang Nepal berkekuatan 7,4 pada skala richter. Pusat gempa berada pada 51 mil timur kota Kathmandu dengan kedalaman 11 mil.
Gempa tersebut diikuti dengan gempa susulan berskala 5,6 hingga 6,3 Richter selama 30 menit selanjutnya.
Pusat gempa dekat dengan Everest Base Camp, yang telah dievakuasi setelah mengalami longsor salju yang dipicu oleh gempa bulan lalu, yang menewaskan 18 pendaki. Para pendaki gunung yang ingin mendaki puncak tertinggi di dunia telah membatalkan musim pendakian Everest tahun ini.
Gempa bulan lalu, yang tercatat berkekuatan sebesar 7,8 SR, menewaskan sedikitnya 8.046 orang dan melukai lebih dari 17.800 orang. Gempa di Nepal kali ini yang berkekuatan 7,4 SR diperkirakan memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan yang signifikan dan tanah longsor.