REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aburizal Bakrie dinilai lebih baik mundur dari kursi Ketum Golkar. Dia lebih baik fokus menangani persoalan Lapindo yang korbannya kini terbengkalai.
Ketua Lembaga Populi Center, Nico Harjanto, menilai Ical sudah jelas menjadi sosok yang harus bertanggungjawab dibalik kasus ini. Sangat tidak elok bila di saat warga berteriak karena menjadi korban lumpur Lapindo, Ical justru sibuk memikirkan kekuasaannya di Golkar.
Jika memang Ical lebih fokus pada persoalan Golkar dan mengabaikan korban Lapindo, maka dia dinilai tak layak menjadi tokoh nasional. "Buat apa menjadi orang besar di tingkat nasional jika ternyata mengurusi warga beberapa desa saja tak bisa," imbuhnya saat dihubungi, Selasa (12/5).
Beberapa hari lalu, korban lumpur Lapindo memblokir jalan Raya Porong, Sidoarjo. Ratusan warga tersebut berasal dari areal peta terdampak yakni Desa Jatirejo, Siring, Renokenonggo Kecamatan Porong dan Desa Kedungbendo Kecamatan Tanggulangin
Mereka mengecam pemerintah yang tak bisa berbuat apa - apa terhadap Ical yang menurut mereka orang yang bertanggungjawab terkait meluapnya lumpur Lapindo. "Pemerintah seharusnya bisa memberikan penekanan atau bahkan membawa persoalan ini ke meja hijau," paparnya. Putusan pengadilan nantinya akan menekan Bakrie untuk membayar ganti rugi yang belum terselesaikan.
Persoalan ini menurut Nico menunjukkan Ical tidak lagi memiliki legitimasi moral, karena membiarkan masyarakat sengsara. Ketum Golkar versi Muns Bali ini diprediksinya akan terus tersandung dalam karir politiknya, karena persoalan Lapindo yang tidak selesai.