Rabu 13 May 2015 03:24 WIB

Menko Maritim akan Uji Hercules Angkut Semen ke Wamena

  Pesawat Hercules yang akan digunakan dalam proses pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca untuk di Pangkalan lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (26/1).   (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Pesawat Hercules yang akan digunakan dalam proses pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca untuk di Pangkalan lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (26/1). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan akan mengujicoba skema pengangkutan semen ke Wamena, Papua, dengan pesawat TNI jenis Hercules. Hal tersebut untuk menekan harga jual yang dikabarkan mencapai Rp 1 juta per sak.

"Nanti kita uji coba. Katanya harga semen satu sak di Jakarta itu Rp 50.000-Rp60.000 tapi ternyata di Wamena bisa mencapai Rp 1 juta," katanya dalam bincang-bincang bersama wartawan di Kantor Kemenko Kemaritiman di Gedung BPPT Jakarta, Selasa.

Indroyono dalam kunjungannya ke Papua beberapa waktu lalu mengatakan, biaya angkut semen ke Wamena yang merupakan wilayah pegunungan itu memang sangat mahal.

Pasalnya, angkutan yang digunakan dari Jayapura ke Wamena menggunakan pesawat komersial sehingga harganya melambung tinggi.

Oleh karena itulah, Indroyono akan mengerahkan bantuan TNI berupa pesawat jenis Hercules untuk terbang dari Jayapura ke Wamena untuk mengangkut semen.

Dengan asumsi satu sak semen sekitar 50 kilogram dan daya angkut pesawat Hercules mencapai 13.500 kilogram, maka satu pesawat diperkirakan mampu mengangkut sekitar 270 sak semen dalam satu kali angkut. Ada pun ongkos angkut Hercules dari Jayapura ke Wamena diperkirakan mencapai 1.000 dolar AS per jam.

"Katakanlah kita coba bolak balik sekitar tiga jam atau 3.000 dolar AS itu sekitar Rp 40 juta. Maka Rp 40 juta dibagi 270 sak semen, itu berarti ongkos angkutnya Rp 150.000 ditambah harga semen dari Jayapura Rp 100.000 jadi sekitar Rp 250.000. Tentu ini akan lebih murah," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement