Rabu 13 May 2015 01:26 WIB

Ibu Rumah Tangga dan Balitanya di Indramayu Diduga Terinfeksi HIV/AIDS

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
HIV/AIDS
Foto: pixabay
HIV/AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ibu rumah tangga (IRT) dan balitanya di satu kelurahan di Kecamatan/Kabupaten Indramayu diduga terinfeksi HIV/AIDS.

Kasus yang menimpa IRT berinisial W (35) itu mencuat saat anaknya yang berusia dua tahun, berinisial F, mengalami sakit. F yang hanya memiliki berat badan 4,9 kg itu diduga menderita gizi buruk.

Dengan berbekal Kartu BPJS Kesehatan, W membawa F untuk berobat ke RSUD Indramayu, Sabtu (9/5) lalu. Namun, kedatangan mereka ditolak, dengan alasan belum membayar iuran BPJS selama sembilan bulan, dengan nilai Rp 25.500 per bulan.

''Kami tidak bisa membayar iuran BPJS karena tidak punya uang,'' ujar salah seorang adik W, Erni (27), saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/5).

Erni menuturkan, meski rumah mereka di belakang komplek pemerintahan Indramayu, di Kecamatan/Kabupaten Indramayu, namun keluarganya tidak tersentuh bantuan dari Pemkab Indramayu.

Kejadian memilukan itu kemudian terdengar oleh Wakil Ketua DPRD Indramayu, Abas Assafah. Ketua DPC PKB Kabupaten Indramayu itu lantas mengirimkan anggota Fraksi PKB, Azun Mauzun, untuk mendatangi rumah warga miskin tersebut, Selasa (12/5).

Azun yang datang ke rumah tersebut langsung membawa ibu dan anak itu ke RSUD Indramayu. Setelah diperiksa dokter, diketahui bahwa W sebelumnya pernah dirawat di RSUD Indramayu, dan diduga kuat teridentifikasi HIV/AIDS.

Bahkan, kala itu dokter mewajibkannya kontrol rutin di klinik mawar, yang ada di kompleks RSUD Indramayu. Seperti diketahui, klinik mawar adalah klinik untuk penanganan khusus ODHA (orang dengan HIV/AIDS).

Sedangkan anaknya, F, diduga  tertular HIV/AIDS dari ibunya. F saat ini mengalami kekurangan gizi dan penurunan daya tahan tubuh.

''Kami juga akan melakukan uji lab darah dan urine,'' ujar dokter yang memeriksanya, Rauf.

Sementara itu, Erni menjelaskan, W sebelumnya pernah menjadi TKW di Malaysia, bahkan menikah dengan orang Malaysia. W kemudian bercerai dan pulang ke tanah air.

Di kampung halamannya, W menikah lagi dengan seorang duda berinisial C. Namun, C telah meninggal dunia sekitar setahun yang lalu. C ternyata pernah menikah dengan seorang wanita yang pernah menjadi pekerja seks komersil (PSK).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement