REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kesadaran berzakat dari kalangan pekerja profesional mulai meningkat karena kemudahan sistem pembayaran.
Sumber zakat terbesar kami dari zakat penghasilan para profesional yang ada di kementerian, lembaga, BUMN, swasta, mayoritas itu dari zakat penghasilan,” kata Direktur Pelaksana Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Teten Kustiawan, Selasa (12/5).
Bila dilihat dari cara pembayarannya, BAZNAS lebih banyak menerima dari sistem e-Banking. Teten menyebutkan ada beberapa cara pembayaran zakat. Mulai dari e-Banking, m-Banking, dan ATM.
“Fasilitas perbankan ini yang paling banyak digunakan oleh setiap individu untuk membayar zakat,” ungkap Teten.
Kemudian ada konter Baznas yang langsung didatangi masyarakat untuk membayar zakat di Jalan Kebon Sirih Raya Nomor 57 Jakarta Pusat.
Lalu, ada pula payroll system yang banyak dilakukan oleh lembaga-lembaga swasta maupun BUMN yang memfasilitasi pegawai-pegawainya untuk membayar zakat penghasilan yang dipotong langsung dari gaji.
Yang terakhir, sistem jemput zakat dengan meminta petugas untuk datang ke rumah muzakki. Sistem ini bisa dilakukan dengan menghubungi call center Baznas atau dengan mengisi formulir di website Baznas.
“Nah, jadi perolehan zakat terbesar ini pertama melalui e-banking, kedua melalui payroll system, ketiga melalui konter, dan terakhir jemput zakat, jika dilihat dari sisi metodenya,” ujar Teten.