Rabu 13 May 2015 10:30 WIB

Gencatan Senjata di Yaman Berlaku Setelah Gempuran

Militan Houthi yang kini menguasai Yaman.
Foto: AP Photo
Militan Houthi yang kini menguasai Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Serangan-serangan udara pimpinan Arab Saudi menghantam Sanaa, ibu kota Yaman, yang dikuasai milisi Houthi beberapa jam sebelum gencatan senjata kemanusiaan mulai berlaku pada Selasa waktu setempat.

Washington pun memperingatkan "aksi-aksi provokatif" setelah Iran mengirim satu kapal kargo ke Yaman. Gencatan senjata itu mulai berlaku pukul 23.00 waktu setempat (2000 GMT), kata Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, juru bicara koalisi pimpinan Saudi yang menyerang para pemberontak Houthi di Yaman sejak 26 Maret.

Gencatan senjata dimaksudkan untuk mengizinkan pengiriman makanan dan obat-obatan ke negara itu, yang kelompok-kelompok bantuan peringatkan bahwa Yaman menghadapi bencana kemanusiaan setelah perang selama lebih tujuh pekan.

Pertempuran belum berhenti walau gencatan segera diberlakukan.

Kelompok Houthi menggempur kaawasan-kawasan perbatasan Saudi di Provinsi Jizan hingga saat-saat terakhir sebelum gencatan senjata mulai, kata Asseri di televisi al-Arabiya, dilansir Reuters.

Dia menambahkan bahwa dia tak yakin kelompok pemberontak itu akan mematuhi gencatan senjata. Dan sementara saat-saat gencatan senjata mendekat, para saksi mata mengatakan aliansi pimpinan Saudi membom posisi-posisi Houthi di pelabuhan Aden, di bagian selatan Yaman. Kelompok-kelompok bersenjata di kota itu masih melakukan perlawanan terhadap pemberontak.

Amerika Serikat menyatakan pihaknya melacak kapal-kapal perang Iran yang mengawal kapal kargo menuju pelabuhan Hudaida, dan mendesak Iran untuk menggunakan satu pusat distribusi PBB di Djibouti guna memberikan bantuan kepada orang-orang di negara Jazirah Arab yang dilanda perang itu.

"Kami akan menghadapi tiap aksi provokatif," kata juru bicara Departemen Luar negeri AS Jeff Rathke.

Iran merupakan sekutu gerakan Houthi, faksi politik terkuat di Yaman. Koalisi menuding kelompok itu menggulingkan pemerintah yang sah di negara tersebut.

Kapal-kapal perang Iran akan mengawal kapal kargo tersebut, kata seorang panglima angkatan laut seperti dikutip kantor berita IRNA.

"Armada ke-34, yang saat ini sedang berada di Teluk Aden, punya tanggung jawab untuk melindungi kapal bantuan kemanusiaan Iran," kata Laksamana Hossein Azad, merujuk kepada satu kapal perusak dan kapal pendukung di perairan internasional di luar wilayah Yaman.

Asseri mengatakan tiap kapal Oran yang berlayar ke Yaman, apakah disertai oleh kapal-kapal perang atau tidak, memerlukan izin dari pemerintah Yaman atau koalisi untuk melakukan perjalanan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement